masa kini
Rabu, 07 Mei 2014
Selasa, 06 Mei 2014
Annyeong…
Kali ini aku akan kasih beberapa kosa kata bahasa korea yang sering dipakai sehari hari.
Dan inilah mereka ._./>>
NAMA HARI BAHASA KOREA
Senin : Wolyoil
Selasa : Hwayoil
Rabu : Suyoil
Kamis : Mokyoil
Jum’at : Geumyoil
Sabtu : Toyoil
Minggu : Ilyoil
NAMA BULAN BAHASA KOREA
Januari : Ilwol
Februari : Iwol
Maret : Samwol
April : Sawol
Mei : Owol
Juni : Yuwol
Juli : Chilwol
Agustus : Palwol
September : Guwol
Oktober : Siwol
November : Sipilwol
Desember : Sipiwol
Senin : Wolyoil
Selasa : Hwayoil
Rabu : Suyoil
Kamis : Mokyoil
Jum’at : Geumyoil
Sabtu : Toyoil
Minggu : Ilyoil
NAMA BULAN BAHASA KOREA
Januari : Ilwol
Februari : Iwol
Maret : Samwol
April : Sawol
Mei : Owol
Juni : Yuwol
Juli : Chilwol
Agustus : Palwol
September : Guwol
Oktober : Siwol
November : Sipilwol
Desember : Sipiwol
BILANGAN BAHASA KOREA
1 : Il
2 : I
3 : Sam
4 : Sa
5 : O
6 : Yuk
7 : Chil
8 : Pal
9 : Gu
10 : Sip
11 : Sip-Il
12 : Sip-I
13 : Sip-Sam
14 : Sip-Sa
15 : Sip-O
16 : Sip-Yuk
17 : Sip-Chil
18 : Sip-Pal
19 : Sip-Gu
20 : I-Sip
21 : I-Sip-Il
50 : O-Sip
55 : O-Sip-O
100 : Il-Baek
1.000 : Il-Cheon
10.000 : Il-Man
100.000 : Il-Sip-Man
1.000.000 : Il-Baek-Man
10.000.000 : Il-Cheon-Man
100.000.000 : Il-Eok
1 : Il
2 : I
3 : Sam
4 : Sa
5 : O
6 : Yuk
7 : Chil
8 : Pal
9 : Gu
10 : Sip
11 : Sip-Il
12 : Sip-I
13 : Sip-Sam
14 : Sip-Sa
15 : Sip-O
16 : Sip-Yuk
17 : Sip-Chil
18 : Sip-Pal
19 : Sip-Gu
20 : I-Sip
21 : I-Sip-Il
50 : O-Sip
55 : O-Sip-O
100 : Il-Baek
1.000 : Il-Cheon
10.000 : Il-Man
100.000 : Il-Sip-Man
1.000.000 : Il-Baek-Man
10.000.000 : Il-Cheon-Man
100.000.000 : Il-Eok
Bahasa korea sehari hari
Aku Cinta Kamu = Saranghae / Saranghamnida
Aku Suka Kamu = Choaheyo
Selamat Ulang Tahun untuk Anda = Saengil Chukha Hamnida
Senang Bertemu Dengan Mu = Mannaseo bangapseummnida
Saya Orang Indonesia = Indonesia saramimnida
Saya Belajar Bahasa Korea = Naneun hangugeoreul baeunda
Maafkan Aku = Mian ne atau Mian hamnida
Kalian Dari Mana ? = Neohuideureun eodieseo wanni ?
Boleh, Silahkan = Ne, doemnida
Bagus Sekali = Maeu joseumnida
Oke = Jeoseumnida
Tidak = Anio
Iya = Ye / Ne
Tidak Pernah = Gyeolko animnida
Aku Mengerti = Algesseoyo, Arayo,
Aku Nggak Tau = Mollayo
Ya, Ada = Ne, isseoyo
Siapa Nama Mu ? = Ireumi mwoyeyo?
Nama Ku Jeong Ji-Hoon = Jeo neun Jeong Ji-Hoon ieyo
Apakah Ini ? = Ige mwoyeyo?
Sangat Cantik = Cham yebbeoyo
Nggak Apa-Apa = Goenchanayo
Baik-Baik Saja, Terima Kasih= Jal jinaepida, gamsahamnida
Maaf, Tidak Tahu = Minhamnida, jal moreugesseumnida
Aku Suka Nasi Goreng = Jeoneun nasi gorengeul joahamnida
Halo = (Ucapan pembuka di telefon) Yeoboseyo…
Aku Suka Kamu = Choaheyo
Selamat Ulang Tahun untuk Anda = Saengil Chukha Hamnida
Senang Bertemu Dengan Mu = Mannaseo bangapseummnida
Saya Orang Indonesia = Indonesia saramimnida
Saya Belajar Bahasa Korea = Naneun hangugeoreul baeunda
Maafkan Aku = Mian ne atau Mian hamnida
Kalian Dari Mana ? = Neohuideureun eodieseo wanni ?
Boleh, Silahkan = Ne, doemnida
Bagus Sekali = Maeu joseumnida
Oke = Jeoseumnida
Tidak = Anio
Iya = Ye / Ne
Tidak Pernah = Gyeolko animnida
Aku Mengerti = Algesseoyo, Arayo,
Aku Nggak Tau = Mollayo
Ya, Ada = Ne, isseoyo
Siapa Nama Mu ? = Ireumi mwoyeyo?
Nama Ku Jeong Ji-Hoon = Jeo neun Jeong Ji-Hoon ieyo
Apakah Ini ? = Ige mwoyeyo?
Sangat Cantik = Cham yebbeoyo
Nggak Apa-Apa = Goenchanayo
Baik-Baik Saja, Terima Kasih= Jal jinaepida, gamsahamnida
Maaf, Tidak Tahu = Minhamnida, jal moreugesseumnida
Aku Suka Nasi Goreng = Jeoneun nasi gorengeul joahamnida
Halo = (Ucapan pembuka di telefon) Yeoboseyo…
kakak laki2 (yg memanggil adik laki2) = Hyeong (hyung)
kakak laki2 (yg memanggil adik perempuan) = oppa
kakak perempuan (yg memanggil adik laki2) = nuna
kakak perempuan (yg memanggil adik perempuan) = eonni
kakak laki2 (yg memanggil adik perempuan) = oppa
kakak perempuan (yg memanggil adik laki2) = nuna
kakak perempuan (yg memanggil adik perempuan) = eonni
Kawan = chingu
Sudah… segitu saja dulu ne ^^
Rabu, 11 Desember 2013
tulisan baru
Rektor
Lepas Tim Pendaki Mahameru
Suasana Pelepasan TIM Pendaki
Mahameru. Dok. MAPALSA
Sebanyak
12 orang tim pendaki dari organisasi Mahasiswa Pecinta Alam UIN Sunan Ampel
(MAPALSA) dilepas secara simbolis oleh Rektor pagi ini (25/11/13) di halaman
rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya.
Upacara
ini juga dihadiri oleh beberapa dosen serta pejabat Rektorat. Tim ini
dijadwalkan akan mendaki gunung tertinggi di jawa, Mahameru selama tiga hari
mulai tanggal 256 hingga 28 November 2013 dan dijadwalkan tiba kembali di
kampus jum’at (29/11/13). Di puncak, mereka akan mengibarkan bendera UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Kegiatan
pendakian puncak mahameru ini merupakan satu dari kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh setiap UKM yang ada di bawah dewan eksekutif mahasiswa (DEMA)
dalam rangka proses launching UIN Sunan Ampel. “kegiatan ini diprioritaskan
daripada kegiatan UKM-UKM lainnya mas.” Kata Fadli, ketua II MAPALSA. Dengan
harapan, pengibaran bendera UIN di puncak Mahameru dapat menjadi simbol UIN
Sunan Ampel yang terus naik mengalami kemajuan “Semoga ini menjadi simbol
naiknya UIN Sunan Ampel ke tahap yang lebih tinggi. ” ujar rektor dalam pidato
sambutannya.
Tim resmi
dilepas sekitar pukul 07.00 ditandai dengan pemberian bendera UIN Sunan Ampel
kepada ketua tim pendaki. Tim pendaki tersebut terdiri dari 3 orang tim official, yaitu Habib
Ahmad Shidiq dari Fakultas Dakwah, Imam Bushori dari Fakultas Dakwah, dan
Ulaimy Hunain dari Fakultas Ushuluddin. 5 orang Atlit, yaitu Ahmad Giri
Ainuddin M fakultas Ushuluddin, Apriyani Wido S dari Fakultas Adab,
Kumairohdari Fakultas Syariah, Ratri Khoiriyah dari Fakultas Tarbiyah
serta Riza Umami dari Fakultas Adab.juga 4 orang tim pendukung, yaitu
Pramudiyan Nugrohi dari Fakultas Dakwah, Iin indrawati dari Fakultas Tarbiyah,
Zainullah Firdaus dari Fakultas Ushuluddin, serta Rifai seorang partisipan dari
luar UIN SA.
MAPALSA
juga tidak sembarang memilih anggota tim pendaki. Ada ujian-ujian yang harus
ditempuh. Antara lain ujian tes tulis tentang pengetahuan alam dan “juga tes
yang sangat penting yaitu tes fisik,”ujar Nur Isnaini selaku ketua umum MAPALSA
saat diwawancarai KPImedia. (Rizky)
Selasa, 02 Juli 2013
Komunikasi Lintas Budaya
Pengertian
Komunikasi Lintas Budaya
Seni untuk
memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan berbeda. [Sitaram,
1970]
Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi
diantara orang-orang yang berbeda kebudayaan. [Rich, 1974]
Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu
kondisi yang menunjukan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai,
adat, kebiasaan. [Stewart,
1974]
Komunikasi
vs Komunikasi antar Budaya Tema pokok yang sangat membedakan studi Komunikasi
Lintas Budaya dari studi komunikasi lainnya ialah derajat perbedaan, latar
belakang, pengalaman yang relatif besar antara para komunikator, yang
disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kebudayaan” [Young yun Kim].
Dimensi
KLB
Tingkat keorganisasian Kelompok Budaya
Konteks Sosial Tempat terjadinya KAB
Saluran yang dilalui oleh KAB. Komunikasi
Lintas Budaya [Intercultural Communication] terjadi apabila sebuah pesan
[message] yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu
untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain”
Korelasi Kebudayaan dan Komunikasi
Hubungan
keduanya menjadi simbiosis dan tak terpisahkan; Kebudayaan merupakan suatu kode
atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan dimiliki bersama; dan untuk
mempelajari dan memiliki bersama diperlukan komunikasi, sedangkan komunikasi
memerlukan kode-kode dan lambang-lambang, yang harus dipelajari dan dimiliki
bersama. [Smith]. Kebuadayaan adalah kumpulan pola-pola kehidupan yang dipelajari oleh sekelompok
manusia tertentu dari generasai sebelumnya dan akan diteruskan pada generasi
yang akan datang. [ Kim]. “Posisi kebudayaan dalam KLB adalah pengetahuan tentang konsep
kebudayaan dan pengaruhnya terhadap cara-cara orang berkomunikasi”.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Sistem Keyakinan, Nilai dan Sikap
Pandangan Keduniawian
Organisasi Sosial
Sistem Keyakinan, Nilai dan Sikap:
Keyakinan ; Suatu obyek atau peristiwa yang
diyakini memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Tipikal Keyakinan
meliputi; a] exsperinsial, b] informasional c] inferensial
Nilai; Aspek evaluatif dari sistem
keyakinan, nilai dan sikap. Dalam KLB nilai yang dijadikan fokus adalah; Orentasi individu, kelompok, umur, persamaan
hak laki2 dan perempuan, formalitas dll [c.j]
Sikap ;
Kecendrungan yang dipelajari untuk memberikan respon secara konsisten
terhadap objek orientasi tertentu. [btg sp, as]
Stereotip adalah suatu
keyakinan yang terlalu di generalisir, terlalu dibuat mudah, disederhanakan atau di lebih lebihkan [Samovar,
Peter]. Prasangka ; Sikap kaku terhadap suatu kelompok berdasarkan keyakinan atau prakonsepsi yang
salah. [Samovar, Porter, Jain]. Subbudaya; Komunitas sosial,
etnik, regional, ekonomik atau sosial yang menunjukkan pola-pola yang khas yang cukup membedakannya dari komunitas
lain dalam lingkup suatu kebudayaan. Cth miskin
kota, peranakan cina…[Samovar, Poter, Jain]. Subkelompok; merupakan komunitas yang tidak memenuhi kreteria diatas, tetapi
menimbulkan masalah sosial yang sama. [g p, hom, p]
Problem dalam KLB
Keanekaragaman dari tujuan –tujuan berkomunikasi , Etnosentrisme tidak
adanya kepercayaan, Penarikan Diri , Tidak adanya empati , Stereotyping dan Kekuasaan.
Situasi-Situasi KLB
Situasi Antar Pribadi—Antar Budaya ,Situasi Komunikasi Massa – Antar Budaya , KAB dan Perubahan Sosial dan KAB dan Akulturasi
Situasi Komunikasi Massa --
Lintas Budaya
} Media Massa dan efek persuasif
-
Menjalankan fungsi memberikan kesadaran, membangkitkan minat, memberi
gagasan.
-
Menjaring perhatian khalayak dengan topik-topik yang dianggap penting
-
Mendorong dan memberikan iklim peubahan
-
Merangsang timbulnya desas desus, ketidak jelasan khalayak
} Media massa dan efek tidak sengaja
-
flm helocoust –Nazi Jerman
-
Cry rape
} Media massa dan proses belajar
} Media massa dan pemuasan kebutuhan
Intervening
} Jaringan-jaringan antar pribadi
} Norma-norma atau nilai-nilai tentang world
view
} Katagori demografik
} Motivasi
} Karakteristik pribadi
Komunikasi Lintas Budaya dan Perubahan Sosial
} Difusi; proses komunikasi antara orang dengan orang tentang suatu pesan.
Meliputi;
- Inovasi
- Yang
dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu
- Dalam
jangka waktu tertentu
- Diantara
anggota-anggota suatu sistem sosial
- Dengan
efek-efek tertentu
Karakteristik
difusi:
} Kelebihan relatif (Relative Advantage);
Derajat sampai dimana inovasi dianggap lebih baik dengan kebudayaan yang sudah
ada.
} Kesesuaian (Compatability) ; derajat
kesesuaian inovasi dengan keyakinan, hidup, nilai, pengalaman, dan kebutuhan
penerima.
} Kerumitan (Compexity) : Derajat
sampai dimana inovasi nampak sulit untuk dimengerti dan digunakan.
} Kemungkinan untuk dicoba (trialability)
; Derajat sampai dimana inovasi dapat dicoba pada skala kecil.
} Kemungkinan untuk diamati (Abservability);
derajat kemungkinan suatu inovasi dapat disaksikan dan dinilai sebelum
diadopsi.
Cultural Shock
Harapan besar (eager expectation)
b. Semua begitu Indah (Everything is beautiful)
c. Semua tidak menyenangkan (Everything is awful)
-
Melawan
-
Melarikan diri
-
Penyaringan
-
pelenturan
d. Semua berjalan lancar (everything is ok)
Jumat, 21 Desember 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Secara epistimologis filsafat berasal dari
kata philo yang berarti cinta dan kata shopos yang berarti
kebijaksanaan atau hikmah. Jadi filsafat berarti cinta kepada pengetahuan atau
kebijaksanaan. Singkat kata, filasafat adalah suatu kegiatan atau aktifatas
yang menempatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai dasar utamanya.
Mengenai istilah “philo” atau cinta disini terdapat sebuah catatan. Kata cinta
merujuk kepada panggilan hati nurani untuk melakukan suatu kegiatandengan penuh
kesadaran, tanpa paksaan dari luar. Itulah sebabnya orang melakukan kegiatan
mencari kegiatan atau filosof adalah orang yang pola hidupnya amat unik. Ia
kadang tidak menyukai kebendaan atau hal-hal yang membawa kepada kerendahan dan
hal-hal lain yang kurang ideal.
Hakikat
Filsafat Ilmu Dakwah Filsafat ilmu dakwah ialah suatu penyelidikan tentang
ciri-ciri pengetahuan ilmiah dakwah dan penyelidikan tentang cara-cara
bagaimana ilmu dakwah itu diperoleh. Sesungguhnya filsafat ilmu dakwah
merupakan suatu penyelidikan lanjutan terhadap penyelenggara ilmu dakwah
melakukan penyelidikan terhadap faktisitas dakwah. Atas penyelidikan yang
dilakukan oleh ilmu dakwah terhadap faktisitas dakwah itu, filsuf ilmu dakwah
mengadakan penyelidikan terhadap kegiatan ilmiah tersebut. Dengan mengalihkan
perhatian dari objek yang ditangani oleh ilmu dakwah, kepada cara-cara dan
ciri-ciri ilmu dakwah menyelenggarakan kegiatan ilmiahnya, dengan cara demikian
filsafat ilmu dakwah akan menemukan suatu matra baru; Yakni segi-segi yang
menonjol serta latar belakang segenap kegiatan keilmuan dakwah akan menjadi
tampak. Berangkat dari sini, maka akan menjadi semakin tampak dan jelas saling
hubungan antara objek yang dikaji oleh ilmu dakwah dengan metode penelitian
yang digunakannya, antara pendekatan ilmiahnya dengan pengolahan data-data
secara ilmiahnya, antara temuan-temuan data dengan model analisisnya. Dengan
demikian filsafat ilmu dakwah merupakan suatu bentuk pemikiran yang mendalam
yang berkelanjutan (secondary reflexion). [1]
Dakwah secara esensial bukan hanya berarti
usaha mengajak mad’u untuk beriman dan beribadah kepada Allah, tetapi juga
bermakna menyadarkan manusia terhadap realitas hidup yang harus mereka hadapi
dengan berdasarkan petunjuk Allah dan RasulNya. Jadi dakwah dipahami sebagai
seruan, ajakan dan panggilan dalam rangka membangun masyarakat islami
berdasarkan kebenaran ajaran islam yang hakiki. Namun dalam hal ini dakwah
sebagai gejala monisme adalah dakwah sebagai gejala tunggal, dimana kita bisa
berdakwah dimasyarakat, berarti kalau gejalanya tunggalnya, itu gejala pada
kitanya yang berdakwah untuk bisa menyampaikan kepada mad’u. Maka saya akan
membahas dakwah sebagai gejala monisme dalam makalah ini lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Arti Dakwah
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru,
mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu
wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau
ajakan.
Kata
dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi
"Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.
1.2 Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah ini dimaksudkan untuk pemberi arah atau
pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Sebab tanpa tujuan yang jelas
seluruh aktifitas dakwah akan sia-sia. Dengan demikian tujuan dakwah sebagai
bagian dari seluruh aktifitas dakwah sama pentingnya dari pada unsur-unsur
lainnya seperti subjek dan objek dakwah, metode dan sebagainya.
a) Tujuan umum dakwah ( major
objektive) adalah Mengajak umat mmanusia meliputi orang mukmin maupun orang
kafir atau musyrik kepada jalan yang benar yang diridhoi Allah SWT. Agar dapat
hidup bahagia dan sejahtera didunia maupun di Akhirat.
b) Tujuan khusus dakwah (minor
obktive) dibagi lagi dalam berbagai khusus yaitu.,
ü
Menganjurkan dan menunjukkan perintah-perintah Allah.
Perintah Allah secara garis besar dapatlah dibilang ada dua yakni islam dan
iman.
ü
Menunjukkan larangan-larangan Allah. Larangan ini meliputi
larangan-larangan yang bersifat perbuatan ( amalia), dan perkataan (qouliyah).
ü
Menunjukkan keuntungan-keuntungan bagi kaum yang mau
bertakwa kepada Allah
ü
Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepadanya.
1.3 Monisme
Monisme
(monism) berasal dari kata Yunani yaitu monos (sendiri, tunggal)
secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa unsur pokok
dari segala sesuatu adalah unsur yang bersifat tunggal/ Esa. Unsur dasariah ini
bisa berupa materi, pikiran, Allah, energi dll. Bagi kaum materialis unsur itu
adalah materi, sedang bagi kaum idealis unsur itu roh atau ide.[2] Orang yang mula-mula
menggunakan terminologi monisme adalah Christian Wolff (1679-1754).
Dalam aliran ini tidak dibedakan antara pikiran dan zat. Mereka hanya berbeda
dalam gejala disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang
sama. Ibarat zat dan energi dalam teori relativitas Enstein, energi hanya
merupakan bentuk lain dari zat.[3] Atau dengan kata lain bahwa
aliran monisme menyatakan bahwa hanya ada satu kenyataan yang fundamental.
Adapun para filsuf yang
menjadi tokoh dalam aliran ini antara lain: Thales (625-545 SM), yang
menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah satu subtansi yaitu air.[4] Pendapat ini yang
disimpulkan oleh Aristoteles (384-322 SM) , yang mengatakan bahwa semuanya itu
air. Air yang cair itu merupakan pangkal, pokok dan dasar(principle)
segala-galanya. Semua barang terjadi dari air dan semuanya kembali kepada
air pula.[5] Bahkan bumi yang
menjadi tempat tinggal manusia di dunia, sebagaian besar terdiri dari air yang
terbentang luas di lautan dan di sungai-sungai. Bahkan dalam diri manusiapun,
menurut dr Sagiran, unsur penyusunnya sebagian besar berasal dari air.[6] Tidak heran jika Thales,
berkonklusi bahwa segala sesuatu adalah air, karena memang semua mahluk hidup
membutuhkan air dan jika tidak ada air maka tidak ada kehidupan. Sementara itu
Anaximandros (610-547 SM) menyatakan bahwa prinsip dasar alam haruslah dari
jenis yang tak terhitung dan tak terbatas yang disebutnya
sebagai apeironyaitu suatu zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan
tidak dapat dirupakan dan tidak ada persamaannya dengan suatu apapun. Berbeda
dengan gurunya Thales, Anaximandros, menyatakan bahwa dasar alam memang satu
akan tetapi prinsip dasar tersebut bukanlah dari jenis benda alam seperti air.
Karena menurutnya segala yang tampak (benda) terasa dibatasi oleh lawannya
seperti panas dibatasi oleh yang dingin.[7] Aperion yang dimaksud
Anaximandros, oleh orang Islam disebutnya sebagai Allah. Jadi bisa
dikatakan bahwa pendapat Anaximandros yang mengatakan bahwa terbentuknya alam
dari jenis yang tak terbatas dan tak terhitung, dibentuk oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Hal ini pula yang dikatakan Ahmad Syadali dan Mudzakir (1997) bahwa yang
dimaksudaperion adalah Tuhan.[8] Anaximenes (585-494
SM), menyatakan bahwa barang yang asal itu mestilah satu yang ada dan tampak
(yang dapat diindera).
Barang yang asal itu yaitu
udara. Udara itu adalah yang satu dan tidak terhingga. Karena udara
menjadi sebab segala yang hidup. Jika tidak ada udara maka tidak ada yang
hidup. Pikiran kearah itu barang kali dipengaruhi oleh gurunya Anaximandros,
yang pernah menyatakan bahwa jiwa itu serupa dengan udara. Sebagai kesimpulan
ajaranya dikatakan bahwa sebagaimana jiwa kita yang tidak lain dari udara,
menyatukan tubuh kita. Demikian udara mengikat dunia ini menjadi satu. Sedang
filsuf moderen yang menganut aliran ini adalah B. Spinoza yang
berpendapat bahwa hanya ada satu substansi yaitu Tuhan. Dalam hal ini Tuhan
diidentikan dengan alam (naturans naturata).[9]
Paham ini menganggap bahwa
hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin
dua, baik yang asal berupa materi ataupun rohani. Paham ini kemudian terbagi
kedalam 2 aliran :
1). Materialisme
Aliran materialisme ini
menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran
pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM). Dia
berpendapat bahwa sumber asal adalah air karena pentingnya bagi kehidupan.
Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan
kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi/alam, sedangkan jiwa
/ruh tidak berdiri sendiri. Tokoh aliran ini adalah Anaximander (585-525 SM).
Dia berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwa udara
merupakan sumber dari segala kehidupan. Dari segi dimensinya paham ini sering
dikaitkan dengan teori Atomisme. Menurutnya semua materi tersusun dari sejumlah
bahan yang disebut unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap tak dapat dirusakkan.
Bagian-bagian yang terkecil dari itulah yang dinamakan atom-atom. Tokoh aliran
ini adalah Demokritos (460-370 SM). Ia berpendapat bahwa hakikat alam ini
merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya, tak dapat di hitung dan amat halus.
Atom-atom inilah yang merupkan asal kejadian alam.
2). Idealisme Idealisme
diambil dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idelisme sebagai
lawan materialisme, dinamakan juga spiritualisme. Idealisme berarti serbacita,
spiritualisme berarti serba ruh. Aliran idealisme beranggapan bahwa hakikat
kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis
dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Tokoh aliran
ini diantaranya :
- Plato (428 -348 SM) dengan teori ide-nya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada dialam mesti ada idenya, yaitu konsep universal dari setiap sesuatu.
- Plato (428 -348 SM) dengan teori ide-nya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada dialam mesti ada idenya, yaitu konsep universal dari setiap sesuatu.
- Aristoteles (384-322 SM),
memberikan sifat keruhanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide itu
sebagai sesuatu tenaga yang berada dalam benda-benda itu sendiri dan
menjalankan pengaruhnya dari dalam benda itu.
- Pada Filsafat modern padangan ini mula-mula kelihatan pada George Barkeley (1685-1753 M) yang menyatakan objek-objek fisis adalah ide-ide.
- Pada Filsafat modern padangan ini mula-mula kelihatan pada George Barkeley (1685-1753 M) yang menyatakan objek-objek fisis adalah ide-ide.
- Kemudian Immanuel Kant (1724-1804
M), Fichte (1762-1814 M), Hegel (1770-1831 M), dan Schelling (1775-1854 M).
[1] http://masduqi-affandi.blogspot.com/
[2] Save M.
Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara (LPKN), 1997, hal. 681.
[3]
Jujun S
Suriasumantri, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1988, hal. 66
[9] Surajiyo, Filsafat Ilmu Suatu Pengantar,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, hal. 119.
Langganan:
Postingan (Atom)