Rabu, 11 Desember 2013

tulisan baru

Rektor Lepas Tim Pendaki Mahameru
Suasana Pelepasan TIM Pendaki Mahameru. Dok. MAPALSA
Suasana Pelepasan TIM Pendaki Mahameru. Dok. MAPALSA
Sebanyak 12 orang tim pendaki dari organisasi Mahasiswa Pecinta Alam UIN Sunan Ampel (MAPALSA) dilepas secara simbolis oleh Rektor pagi ini (25/11/13) di halaman rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya.
Upacara ini juga dihadiri oleh beberapa dosen serta pejabat Rektorat. Tim ini dijadwalkan akan mendaki gunung tertinggi di jawa, Mahameru selama tiga hari mulai tanggal 256 hingga 28 November 2013 dan dijadwalkan tiba kembali di kampus jum’at (29/11/13). Di puncak, mereka akan mengibarkan bendera UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kegiatan pendakian puncak mahameru ini merupakan satu dari kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh setiap UKM yang ada di bawah dewan eksekutif mahasiswa (DEMA) dalam rangka proses launching UIN Sunan Ampel. “kegiatan ini diprioritaskan daripada kegiatan UKM-UKM lainnya mas.” Kata Fadli, ketua II MAPALSA. Dengan harapan, pengibaran bendera UIN di puncak Mahameru dapat menjadi simbol UIN Sunan Ampel yang terus naik mengalami kemajuan “Semoga ini menjadi simbol naiknya UIN Sunan Ampel ke tahap yang lebih tinggi. ” ujar rektor dalam pidato sambutannya.
Tim resmi dilepas sekitar pukul 07.00 ditandai dengan pemberian bendera UIN Sunan Ampel kepada ketua tim pendaki. Tim pendaki tersebut terdiri dari 3 orang tim official, yaitu Habib Ahmad Shidiq  dari Fakultas Dakwah, Imam Bushori dari Fakultas Dakwah, dan Ulaimy Hunain dari Fakultas Ushuluddin. 5 orang Atlit, yaitu Ahmad Giri Ainuddin M fakultas Ushuluddin, Apriyani Wido S dari Fakultas Adab, Kumairohdari  Fakultas Syariah, Ratri Khoiriyah dari Fakultas Tarbiyah serta Riza Umami dari Fakultas Adab.juga 4 orang tim pendukung, yaitu Pramudiyan Nugrohi dari Fakultas Dakwah, Iin indrawati dari Fakultas Tarbiyah, Zainullah Firdaus dari Fakultas Ushuluddin, serta Rifai seorang partisipan dari luar UIN SA.
MAPALSA juga tidak sembarang memilih anggota tim pendaki. Ada ujian-ujian yang harus ditempuh. Antara lain ujian tes tulis tentang pengetahuan alam dan “juga tes yang sangat penting yaitu tes fisik,”ujar Nur Isnaini selaku ketua umum MAPALSA saat diwawancarai KPImedia. (Rizky)


Selasa, 02 Juli 2013

Komunikasi Lintas Budaya


Pengertian Komunikasi Lintas Budaya
ž  Seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan berbeda. [Sitaram, 1970]
ž  Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda kebudayaan. [Rich, 1974]
ž  Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. [Stewart, 1974]
Komunikasi vs Komunikasi antar Budaya Tema pokok yang sangat membedakan studi Komunikasi Lintas Budaya dari studi komunikasi lainnya ialah derajat perbedaan, latar belakang, pengalaman yang relatif besar antara para komunikator, yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kebudayaan” [Young yun Kim].
Dimensi KLB
ž  Tingkat keorganisasian Kelompok Budaya 
ž  Konteks Sosial Tempat terjadinya KAB
ž  Saluran yang dilalui oleh KAB. Komunikasi  Lintas Budaya [Intercultural Communication] terjadi apabila sebuah pesan [message] yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain”
Korelasi Kebudayaan dan Komunikasi
Hubungan keduanya menjadi simbiosis dan tak terpisahkan; Kebudayaan merupakan suatu kode atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan dimiliki bersama; dan untuk mempelajari dan memiliki bersama diperlukan komunikasi, sedangkan komunikasi memerlukan kode-kode dan lambang-lambang, yang harus dipelajari dan dimiliki bersama. [Smith]. Kebuadayaan adalah kumpulan pola-pola kehidupan yang dipelajari oleh sekelompok manusia tertentu dari generasai sebelumnya dan akan diteruskan pada generasi yang akan datang. [ Kim]. “Posisi kebudayaan dalam KLB adalah pengetahuan tentang konsep kebudayaan dan pengaruhnya terhadap cara-cara orang berkomunikasi.
Unsur-Unsur Kebudayaan
ž  Sistem Keyakinan, Nilai dan Sikap
ž  Pandangan Keduniawian
ž  Organisasi Sosial
Sistem Keyakinan, Nilai dan Sikap:
ž  Keyakinan ; Suatu obyek atau peristiwa yang diyakini memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Tipikal Keyakinan meliputi; a] exsperinsial, b] informasional c] inferensial
ž  Nilai; Aspek evaluatif dari sistem keyakinan, nilai dan sikap. Dalam KLB nilai yang dijadikan fokus adalah;  Orentasi individu, kelompok, umur, persamaan hak laki2 dan perempuan, formalitas dll [c.j]
ž  Sikap ;  Kecendrungan yang dipelajari untuk memberikan respon secara konsisten terhadap objek orientasi tertentu. [btg sp, as]
Stereotip adalah suatu keyakinan yang terlalu di generalisir, terlalu dibuat mudah,  disederhanakan atau di lebih lebihkan [Samovar, Peter]. Prasangka ; Sikap kaku terhadap suatu kelompok  berdasarkan keyakinan atau prakonsepsi yang salah. [Samovar, Porter, Jain]. Subbudaya; Komunitas sosial, etnik, regional, ekonomik atau sosial yang menunjukkan pola-pola yang  khas yang cukup membedakannya dari komunitas lain dalam lingkup suatu kebudayaan. Cth miskin kota, peranakan cina…[Samovar, Poter, Jain]. Subkelompok; merupakan komunitas yang tidak memenuhi kreteria diatas, tetapi menimbulkan masalah sosial yang sama. [g p, hom, p]
Problem dalam KLB
Keanekaragaman dari tujuan –tujuan berkomunikasi , Etnosentrisme tidak adanya kepercayaan, Penarikan Diri , Tidak adanya empati , Stereotyping dan Kekuasaan.
Situasi-Situasi KLB
Situasi Antar Pribadi—Antar Budaya ,Situasi Komunikasi Massa – Antar Budaya , KAB dan Perubahan Sosial dan KAB dan Akulturasi
Situasi Komunikasi Massa  -- Lintas Budaya
}  Media Massa dan efek persuasif
-          Menjalankan fungsi memberikan kesadaran, membangkitkan minat, memberi gagasan.
-          Menjaring perhatian khalayak dengan topik-topik yang dianggap penting
-          Mendorong dan memberikan iklim peubahan
-          Merangsang timbulnya desas desus, ketidak jelasan khalayak
}  Media massa dan efek tidak sengaja
                        - flm helocoust –Nazi Jerman
                        - Cry rape
}  Media massa dan proses belajar
}  Media massa dan pemuasan kebutuhan
Intervening
}  Jaringan-jaringan antar pribadi
}  Norma-norma atau nilai-nilai tentang world view
}  Katagori demografik
}  Motivasi
}  Karakteristik pribadi
Komunikasi Lintas Budaya dan Perubahan Sosial
}  Difusi; proses komunikasi antara orang dengan orang tentang suatu pesan. Meliputi;
  1. Inovasi
  2. Yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu
  3. Dalam jangka waktu tertentu
  4. Diantara anggota-anggota suatu sistem sosial
  5. Dengan efek-efek tertentu
Karakteristik difusi:
}  Kelebihan relatif (Relative Advantage); Derajat sampai dimana inovasi dianggap lebih baik dengan kebudayaan yang sudah ada.
}  Kesesuaian (Compatability) ; derajat kesesuaian inovasi dengan keyakinan, hidup, nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.
}  Kerumitan (Compexity) : Derajat sampai dimana inovasi nampak sulit untuk dimengerti dan digunakan.
}  Kemungkinan untuk dicoba (trialability) ; Derajat sampai dimana inovasi dapat dicoba pada skala kecil.
}  Kemungkinan untuk diamati (Abservability); derajat kemungkinan suatu inovasi dapat disaksikan dan dinilai sebelum diadopsi.
Cultural Shock
Harapan besar (eager expectation)
b. Semua begitu Indah (Everything is beautiful)
c. Semua tidak menyenangkan (Everything is awful)
-          Melawan
-          Melarikan diri
-          Penyaringan
-          pelenturan
d. Semua berjalan lancar (everything is ok)